Monday, January 21, 2019

Tentang Harapan

Pada nyatanya kamu tidak bisa membuat semua orang bahagia juga sejalan dengan alur yang kamu pilih. Mungkin ada satu dua yang kecewa. Ah, tak apa, mereka hanya tak tahu ada impian besar yang ingin kau raih; yang kau pendam dalam-dalam sedari dulu sebab kau tak berani mengungkapkan, tahu diri kalau akan ditolak mentah-mentah, dibantah dengan segala argumen pribadi yang mereka miliki.

Mungkin ekspektasinya mereka masih berharap kau menjadi sosok itu tanpa melihat lekat-lekat dimana kebahagiaanmu, apa maumu. Mereka tidak salah juga tidak sepenuhnya benar sebab setiap orang punya jalan pikir masing-masing dan kau tak bisa memaksakannya.

Kamu boleh iri sebentar pada mereka penikmat kebebasan, namun setelahnya kau harus berjanji untuk berkompromi pada diri sendiri bahwa kehidupan setiap insan tidaklah sama. Jangan dibandingkan lagi ya, garis tangan Tuhan selalu baik.

Detik ini kamu boleh menangis. Tak apa, sayang. Silahkan. Hari-harimu belakangan penuh dengan pertanyaan orang kan? Juga sindirin yang membuat dadamu sesak. Ditambah lagi ungkapan perbandingan soal masa depan. Puas-puaskan air matamu berjatuhan sebentar. Sekali lagi, tidak mengapa.

Besok-besok kamu harus lebih berani menjawab pertanyaan mereka, janji, ya?

21 Januari 2019,
Ada yang datang (lagi) dengan pertentangan dan gurat penuh kekecewaan, tapi tidak apa-apa.

- indikann -