Wednesday, January 30, 2013

Pria Berkalung Emas

Seorang pria bak pahlawan
berdiri di atas jejeran awan
tidak bermodal ketampanan
tapi, berbagai kebanggaan

Berkalungkan medali emas
di mimbar paling atas
membuat semua hati terperas

Orang disekitar pada meringis
satu pun tak ada yang sinis
semua tertawa manis

Runtutan skenario telah berpadu,
sebuah takdir menyeru
beribu sorakan menyerbu
ya, begitu bangganya menjadi kamu

Salam,
I     


290113 19:37 ~ 300113 08:50

Sunday, January 27, 2013

Harimu, milikmu

Aku mau kamu tak menggoreskan luka sembilu
menghela nafas lega lalu tersenyum sembarana
untuk apa?
supaya pelangi yang telah hilang tetap memancarkan sinar,
menghias arasi biru lalu terbahak menikmati senja
berdua, bersama sang bagaskara
indah dipandang tanpa lantunan suara

Tak peduli apa yang pernah kamu lakukan
yang menyeru air mata meluncurkan duka,
yang membuat dada semakin berongga,
lalu membuat nafas tak beraturan

Sosok waktu menjadi saksi luka,
aku masih anggun mengurai berjuta bahagia
walau dalam sekejap aku telah terluka
Jujur, tak jarang namamu kusebut dalam roma,
dan mencoba memelukmu dengan rintihan do'a

Seandainya kamu mengerti
aku masih menunggu dalam rintihan tangis dan tawa, lagi
menunggu sekali lagi cinta,
sepucuk saja 

Maaf jika aku belum bisa membalas semua kebaikanmu
 maafkan aku yang hanya bisa membual
mungkin aku tak punya keberanian,
hanya bisa menangis tersedu selagu beradu

Kamu, hari ini adalah milikmu
milik sang kuda jantan
begitu gagahnya kamu,
menjadi pemimpin yang mengiringi hidupmu

Semoga malam yang menghantarkanmu
pada hari kelahiran
adalah malam berjuta kenangan
yang meniadakan keluh keputusasaan
do'aku akan menyertai hari indahmu

Selamat ulang tahun untukmu

Tertanda,
Kenanganmu 


@numandya - 270113 00:15 AM. Hari ini ulang tahunmu, bertambah usiamu. Jadilah pribadi yang lebih baik dari yang lalu. Terima kasih atas waktumu. 

Thursday, January 24, 2013

Puisi Hujan


Sejak petang menghadang aromamu tak kunjung datang
menuai bait-bait merindu,
memekarkan luka yang pernah hilang
Yang biru melintang berduka
menyatu dengan rintihan hujan,
air menggenang

Tak ada lagi tawa syahdu, sepi
semakin lama, semakin sunyi
hanya terdengar rintik hujan yang menyanyi
menari-nari menghiasi bumi

Aku terdiam, membisu
merenung, menyendiri di balik pelukan mahameru
menepi di pinggiran waktu
tersadar, tak ada lagi kamu yang menemaniku


@numandya240113 11:47 AM suatu hari ketika hujan pergi

Saturday, January 19, 2013

Acakan Abjad

Kamu tahu ini semua bukan berarti tentangku. Bisa saja tentang hidup dan perasaanmu atau siapapun itu. Aku hanya melukiskan perasaan dengan kata-kata. Acakan abjad aku rangkai menjadi kata suka dan duka, tersusun indah menjadi bait-bait cerita.

Ingat, ini adalah luka, suka, duka dan nestapa. Cerita kita, cinta, nostalgia.

Sebuah ucapan untuk kamu yang sudah mengintai hasil tarian para jemari.

Suka dan duka bersatu padu untuk membentuk cerita indah. Jangan pernah mengeluh jika kamu mendapat luka, karena aku yakin Tuhan ingin membuatmu menjadi lebih bijaksana. Dan apabila kamu telah mendapat bahagia jaga bahagiamu itu baik-baik, karena biasanya kita baru menyadari arti pentingnya setelah kita benar-benar kehilangan.

Terima kasih bagi kamu yang diam-diam telah membaca kisah tak kenal lelah. Kisah yang tak pernah mengeluh dan sesak karena ia berotasi.

Sekarang saatnya kamu tahu tentang siapa aku.

Aku bukan butiran kecil yang dengan mudahnya tertiup hembusan angin. Aku juga bukan gunung yang kokoh berdiri walau gempa menghadang. Aku bukan pula lautan yang menyimpan berjuta keindahan. Lalu siapa aku? Mungkin menjadi tanda tanya besar bagimu yang belum mengenal sosokku.

Aku ini tanpa kepura-puraan. Aku tidak seromantis seperti yang kamu kira. Aku ini nyata, seperti sosokmu. Aku ini mengalami suka duka. Aku adalah aku, mungkin pertanyaanmu 'mengapa aku tak menjadi kamu?' Karena inilah aku apa adanya, sssst, Tuhan telah menakdirkanku.

Hey, kamu benar-benar ingin tahu siapa aku? Aku adalah sosok penulis yang 'sok' puitis dan 'sok' maha tahu. Aku yang mengarang cerita suka duka dalam jiwa. Haha, aku tertawa dalam kejapan luka. Jangan tanya mengapa karena aku memang sosok penulis yang 'sok' maha tahu.




@numandya 190113 - Sedikit mengenal siapa sosokku dan mengerti apa tujuanku.

Tuesday, January 8, 2013

Gema yang Membakar

Jam Pelajaran Kosong, 7 Januari 2013


Beradu dengan kesunyian dalam keramaian.

Telingaku penuh dengan gema caci maki. Tak ada yang mengerti seberapa panas telinga ini. Aku ingin semuanya diakhiri. 

Apa aku harus selalu menepi. Apa mereka memang tak punya hati.

Mungkin diri ini memang ditakdirkan untuk mengarungi beribu derita sebelum terpilihkan berjuta bahagia.

Siapa pun itu tolong dengarkan rintitahan hati ini

Hai, kalian. Bukan kah kalian telah diberi dua telinga oleh Tuhan. Lalu, mengapa kalian harus di dengar tapi tak mau mendengar.


Dengarkan rintihan suara
yang menahan perihnya
sisa caci maki dalam hidupnya.


@numandya - Tertulis saat jam pelajaran kosong. Kosong seperti mereka yang tak mau mendengar. Mendengar rintihan hati yang menahan beribu caci maki sebelum ia menemukan berjuta bahagia.

Thursday, January 3, 2013

Sang Pengiring Kisah

Detik demi detik waktu berjalan tanpa henti. Pelan tapi pasti sang waktu mengikuti kemanapun langkah kaki-kaki kecil ini. Memunculkan bayang-bayang semu yang kian lama kian menghilang, ditutupi mendung pagi yang tiba-tiba datang. 

Aku selalu tersipu malu melihatmu. Dulu saat kita bertemu.

Aku kehabisan abjad. Aku kehabisan kata, terbata-bata. Aku mati gaya. Aku tak berdaya. Pipiku berubah warna. Selalu begitu saat aku berjumpa dengan dia. Konon katannya ini yang dinamakan jatuh cinta. Pancaran sinar matanya. Senyum manisnya. Gaya bicaranya. Mengapa aku memeperhatiakn semua tentang dia. Apa mungkin aku jatuh cinta... 

Aku selalu terdiam dan tersipu malu saat bertemu denganmu. Aku hanya bisa membisu. Ah, lidahku terlau kelu untuk mengucap aku mencintaimu. Berbeda jika kita berdebat melalui pesan singkat, aku dan kamu tak pernah merasa malu.

Entah apa yang ada dipikaran kita saat itu. Kita mempunyai keinginan yang sama; bersatu dengan kasih sayang dan cinta. Lalu kita bersatu membuat coretan indah yang bernama kisah. Kisah yang terukir karena ada diiringi oleh waktu.

Terima kasih waktu.

***

Aku merasakan cinta. Cinta yang embawaku dalam dunia yang begitu fana. Terlarut dalam gelapnya gulita bersama hati dan cinta ku serahkan semua karena aku tak sanggup lagi menerima sebuah derita.

 Dan kata-kata itu pun terucap. Ada air yang membasahi pipiku.

Cinta yang suci itu tiba-tiba berubah menjadi api. Api yang meluluh latntahkan semua rasa kita. Perih rasanya, seperti luka bakar... Penderitaan namanya.  

Aku tak mengerti mengapa kesucian cinta tiba-tiba berubah menjadi keganasan amarah. Tak ada lagi pipi yang memerah. Tak ada lagi cinta yang merekah. Yang ada hanya amarah yang membuatku gundah. Aku.. aku.. aku takut akan kata berpisah.

Maaf, kita harus berpisah. Kata-kata yang aku takutkan telah terucap. Tak kuduga, air mata tak bersalah sudah membasahi pipiku. Bayangmu hadir dalam lamunan tangisku. Semua kenangan yang telah terukir indah kini telah menjadi kisah masa lau antara aku dan kamu.

 Waktu, ia saksi perpisahan di antara kita.


Photo by @indikann



@indikann - Waktu telah setia mengiringi kisah kita. Kisah manis bernama cinta.