Friday, July 5, 2013

Lupa Cara Jatuh Cinta

Tuhan membiarkanmu bersanding dengan yang lain; kekasih baru, bukan untuk menyakitiku tetapi agar aku tahu bagaimana cara menjaga hati.

Hakikatnya aku masih menyimpan filantropi dalam lubuk hati. Tapi perasaanku membeku, hatiku terisris. Tak mengerti harus tertawa atau menangis.

Untuk keberapa kalinya kamu menikam hatiku, sampai lebam kebiruan. Membuatku menyeka air mata di setiap detik ke-dua. Mengapa harus dua, Tuhan?  Apa tidak ada yang lebih baik dari dua? Mengapa tidak tiga atau satu? Hey, satu. Itu yang aku tunggu, dari dulu sejak sebelum aku bertemu kamu.

Rasa sepi telah menggerogoti hati. Memudarkan warna jingga pada pelangi. Mengingatkanku pada lima jemari yang dulu pernah mengisi. Ini bukan caraku untuk mengigatmu kembali. Ini caraku untuk meluapkan rasa benci. Benci?! Aku tak yakin bisa membencimu. Malah aku selalu mengusir rasa benci yang hinggap di hati, benci kepada siapa saja tak terkecuali kamu.

Aku tahu, aku pura-pura membencimu agar aku bisa melupakanmu. NO, itu sok tahu.
Follow me on twitter @indikann

Mengingatmu kembali saja membuatku berpikir dua kali. Apalagi mencintaimu kembali. 

Aku sangat takut. Takut jatuh cinta lagi denganmu. Bukan karena menyesal pernah melengkapi kehidupanmu. Tapi karena aku tak ingin menyakiti hatimu yang sudah menjadi mliknya; kekasih barumu yang berparas ayu.

Jangan katakan tentangku pada kekasihmu yang baru. Sebab dia terlalu cantik sampai membuatku jadi tak berkutik*

Aku mulai lupa cara jatuh cinta. Apalagi setelah kamu bersanding dengan dia. Serasa ingin mati saja. Bukan, itu bukan karena cinta namun karena tingkah anak muda yang jarang bersujud padaNya. Aku tak pernah berharap untuk mati konyol hanya karena putus cinta. Bahkan aku tertawa geli saat menuliskan kata ini.

Perlahan aku mencoba bangkit dari rasa sengit yang membukit. Tetap saja ada bayanganmu yang membuat lidahku kelu. Tubuhku menjadi apatis seperti orang autis. Seharusnya ada kekuatan cinta yang menohok menyadarkanku. Tapi, tidak ada cinta yang bergejolak, sedikitpun. Mungkin aku memang sudah lupa cara jatuh cinta, lupa cara jatuh cinta kepadamu untuk ke-dua kalinya.



Because I think it's love still there but I tried to cover it up. Not to hate you but to forget how the steps to fall in love again ~ 00:19 050713

*Diambli dari sepenggal kata puisi karya Fasih Radiana dengan perubahan

No comments:

Post a Comment