"Sejatinya yang kupertahankan mati-matian hingga kini ialah kamu. Iya, kamu yang sedari dulu meninggalkan jejak dihatiku." --- indikann
Ketika orang bilang masa lalu biarkan saja berlalu, namamu semakin
sering kurapal dalam setiap sujudku. Seperti proses pertumbuhan, semakin
sering kugantungkan namamu pada kotak impian, semakin perasaan yang
pernah kita rasakan tumbuh begitu pesat membabat penat.
Kutolak mentah-mentah perkataan apapun yang bersinggungan dengan sabar. Barangkali Tuhan sedang mengujiku. Ingin tahu seberapa besar keinginanku untuk tetap bertahan. Meski sendirian. Ya, bertahan sendirian demi keajaiban.
Photo by http://31.media.tumblr.com |
Masa bodoh orang mau mengataiku tak punya indra pendengar normal. Aku terlalu keras kepala pada do'a. Bukankah itu tak salah? Aku juga tak berbalik mengatai mereka lebih buruk dariku. Lalu apa yang membuat orang semakin mengataiku? Kebulatan tekadku memepertahankan perasaan, begitu?
Mereka hanya tak tahu waktu dulu kuminta dihapuskan perasaan, malamku dipenuhi bunga tidur yang membuatku semakin percaya pada kekuatan do'a.
-indikann-
15 Juni 2014
10:40
No comments:
Post a Comment